Perbedaan CPU ARM (Apple, Qualcomm) vs x86 (Intel, AMD)




ARM dan x86 adalah dua arsitektur CPU utama yang memiliki perbedaan signifikan: Perusahan besar seperti Apple dan Nvidia dan lainnya memilih untuk mengadopsi CPU ARM sebagai dapur pacu di perangkat mereka.. 

Arsitektur Set Instruksi (ISA): CPU x86 memiliki set instruksi yang kaya, memungkinkan satu instruksi menyelesaikan seluruh perhitungan atau memindahkan sebagian data secara langsung dari satu tempat di memori ke tempat lain... Set instruksi semacam ini disebut Kompleks Instruksi Set Komputer (CISC). Di sisi lain, CPU ARM menggunakan desain Reduced Teaching Set Computer (RISC), di mana setiap instruksi hanya mewakili operasi sederhana... CPU ARM adalah mikroprosesor 32-bit yang awalnya dibuat oleh Acorn Komputer pada tahun 19871... ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine dan sebelumnya dikenal sebagai Acorn RISC Machine

Konsumsi Daya dan Kinerja: CPU ARM dirancang untuk mengurangi konsumsi daya, sehingga ideal untuk perangkat dan elektronik yang lebih kecil.. Keunggulan utama dari CPU ARM adalah efisiensi daya dan harga yang rendah, membuatnya menjadi pilihan favorit bagi vendor yang mencari mikroprosesor untuk perangkat portabel seperti smartphone dan tablet... Saat ini, mayoritas perangkat mobile menggunakan mikroprosesor dengan arsitektur ARM1...

Nah CPU x86 berfokus pada memberikan kinerja dan throughput yang tinggi.. sehingga cocok untuk tugas-tugas yang memerlukan daya komputasi lebih besar.. Jumlah dan Kompleksitas Transistor: Instruksi yang kuat pada komputer CISC seperti x86 berarti bahwa komputer tersebut memerlukan lebih banyak transistor, yang menghabiskan lebih banyak ruang dan daya.. Sebaliknya, desain RISC ARM menyederhanakan pekerjaan prosesor, sehingga mengurangi konsumsi daya...

Meskipun kedua desain CPU dapat memberikan kinerja tinggi, pendekatan yang berbeda menghasilkan implikasi yang beragam terhadap konsumsi daya, biaya.. Misalnya, prosesor ARM mendominasi perangkat elektronik kecil karena fokusnya pada efisiensi daya dan efektivitas biaya, sedangkan prosesor x86 umumnya ditemukan pada sistem berkinerja tinggi seperti desktop dan server...

Lisensi terbuka CPU ARM merujuk pada beberapa inisiatif dan produk yang disediakan oleh ARM... Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Arm Compute Library: Ini adalah kumpulan fungsi machine learning tingkat rendah yang dioptimalkan untuk arsitektur CPU Cortex-A, Neoverse, dan GPU Mali1... Perpustakaan ini tersedia sebagai perangkat lunak open source di bawah lisensi MIT yang longgar..
2. Cortex-M3 dan Cortex-M1 pada FPGA: ARM menyediakan CPU Cortex-M3 dan Cortex-M1 sebagai CPU lunak pada FPGA dari beberapa mitra tanpa biaya lisensi atau royalti...

Jadi perusahan ARM ini tidak menciptakan CPUnya sendiri melainkan hanya merancang arsitektur CPU dan mengizinkan perusahaan lain untuk mengadaptasikan desain mereka... Sistem ini dikenal sebagai Open license yang berarti perusahan lain harus membayarkan lisensi ke perusahaan ARM seperti Samsung Qualcomm Apple dan tentu invidia

Berbeda dengan CPU x86 yang hanya ada Intel dan AMD yang CPU nya yang diproduksi sendiri oleh mereka  dengan desain yang komplek desain Kompleks... CPU x86 ini membutuhkan jumlah transistor sangat banyak yang memakan konsumsi daya yang besar sehingga CPU x86 ini digunakan pada perangkat-perangkat yang besar seperti PC desktop dan server yang tidak memiliki limitasi konsumsi daya.. sedang CPU ARM   memiliki instruksi yang banyak tetapi memiliki waktu proses yang pendek dan simple sehingga tidak memerlukan jumlah transistor yang banyak...Sehingga bisa menggunakan daya yang lebih rendah dan cocok digunakan oleh perangkat mobile yang hanya ditenagai oleh baterai..

Apakah CPU arm mampu menggantikan CPU x86 untuk sekarang masih sangat bergantung pada produk dan kebutuhannya...  Karena kedua CPU ini punya cara kerja yang berbeda sebuah program yang dijalankan pada CPU x86 tidak dapat dijalankan pada CPU arm begitu juga sebaliknya dibalik...


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama